Penyebab Burung Murai Batu Macet Bunyi Ala Omkicau.net |
|
Omkicau - Macet bunyi pada burung murai batu menjadi suatu hal yang dapat meresahkan pemiliknya, dimana burung yang pada awalnya gacor, secara tiba-tiba burung tersebut menjadi mogok bunyi dan jarang berkicau seperti pada sebelumnya.
Bagi para pemula, terutama baru memberli burung tersebut tentunya menjadi suatu hal yang dapat meresahkan dan bingung harus melakukan perawatan seperti apas, karena untuk membuat burung menjadi gacor terlebih dengan kualtias yang baik, tidak mudah untuk dilakukan, perlu proses panjang.
Untuk itu maka, dalam merawatnya perlu memperhatikan karakter dari burung itu sendiri, karena dari setiap burung kicauan yang ada, seperti burung lovebird, kacer dan murai batu memiliki kerentanan yang berbeda dalam membuatnya menjadi macet bunyi.
Penyebab Burung Murai Batu Macet Bunyi
Burung kicauan pada umumnya bisa mengalami macet bunyi, tidak terkecuali burung murai batu yang akan menjadi pembehasan ini, dan justru burung murai batu merupakan salah satu jenis burung yang rentan macet bunyi , karena dalam kondisi tertentu murai batu rentan mengalami stress dan membuatnya menjadi macet bunyi.
Kondisi sakit, tidak Fit atau sedang dalam keadaan mabung merupakan yang pasti akan membuat murai batu menjadi malas untuk berkicau, hal yang perlu dilakukan jika penyebabnya hal tersebut adalah dengan proses mabungnya selesai atau menyembuhkannya kembali jika penyebabnya sakit. dan antinya jika prose situ sendiri selesai, maka burung murai batu akan gacor kembali.
Adapun factor mental memiliki peranan lainnya, seperti burung dalam keadaan over birahi atau kurang birahi juga, dapat membuat burung kacer menjadi malas berkicau karena ketika kekurangan birahi burung kurang memiliki energy yang cukup untuk rajin berkicau, dan begitu juga ketika burung murai batu mengalami over birahi, maka dapat membuatnya menjadi malas berkicau.
Factor lainnya yang mempengaruhi murai batu menjadi macet bunyi ketika sangkar burung jatuh, burung kalah mental setelah lomba kicauan, ketakutan oleh hewan predator dan factor lainnya.
Hal yang harus dilakukan sebagai pemilik burung adalah dengan merawatnya sedemikian rupa agar membuatnya menjadi tenang selama proses penyembuhannya dan mengkondisikan burung di isolasti dan jauhi dari aktifitas seperti dilakukan ketika burung dalam keadaan sehat.