Ini Dia Pulau Yang Bertahan Dari Ledakan Non Nuklir Terbesar Di Dunia |
|
Pada akhir Perang Dunia Ke-dua, Angkatan Darat Inggris masih memiliki kelebihan amunisi dan bahan peledak dalam jumlah yang besar, yang mulai memberi mereka ide untuk memanfaatkannya. Kemudian, disarankanlah kelebihan amunisi tersebut untuk dimanfaatkan untuk eksperimen seismik dengan mendirikan ledakan terkontrol untuk menghasilkan gelombang seismik yang memiliki intensitas sebanding dengan yang dihasilkan oleh gempa bumi kecil. Namun pelaksanaan eksperimen seperti itu tidaklah memungkinkan jika dilakukan di dalam negeri Inggris, karena ledakan pada lahan yang tersedia di sana akan menyebabkan kerusakan pada properti di dekatnya. Akhirnya mereka memutuskan untuk beralih ke Jerman.
Pada saat itu, Inggris baru saja memenangkan perang terbesar dalam sejarah manusia dengan Jerman, dan seperti halnya amunisi, agresi yang dilakukannya pun masih dalam jumlah yang berlebihan. Pada bulan Juli 1946, dump amunisi dekat kota Soltau, di utara Jerman, diledakkan, dan memproduksi gelombang seismik yang teramati hingga jarak 50 km. Tidak puas, Inggris membutuhkan sesuatu yang lebih besar. Jadi mereka mulai mempersiapkan ledakan non-nuklir paling kuat di dunia, yang akhirnya kemudian dikenal sebagai “British Bang”. Target: kepulauan kecil di lepas pantai Jerman bernama Heligoland.
Heligoland adalah kepulauan kecil yang terletak sekitar 46 kilometer di lepas pantai Jerman di Laut Utara. Kepulauan ini terdiri dari dua pulau: pulau utama yang berpenghuni dengan luas 1 km persegi, bernama ‘Hauptinsel’, dan sebuah pulau kecil tak berpenghuni bernama ‘Dune’ di mana landasan pulau berada.
Setelah Inggris mengembalikan pulau ini ke Jerman pada tahun 1952, penduduk lokal akhirnya dapat kembali lagi. Sayangnya, mereka harus membangun kembali rumah mereka akibat kehancuran total sebelumnya. Namun, bukannya membangun rumah secara acak dan seadanya, para penduduk tersebut malah melakukan pembangunan kota yang terencana dan hati-hati dengan tidak melupakan sisi fungsionalnya, sehingga sekarang Heligoland malah tidak tampak seperti pulau korban ledakan besar.
Arsitektur dari bangunan-bangunan yang mereka bangun terpengaruh oleh gaya Bauhaus dan Skandinavia. Hebatnya, warna-warni khas di kota di pulau ini semuanya adalah hasil dari perencanaan yang dirancang pada tahun 1950-an tersebut. Pemukiman di Heligoland untuk saat ini, kurang lebih, adalah satu-satunya pemukiman yang benar-benar dipertahankan dalam gaya tahun 1950-an, dan juga sebagai monumen pasca-perang yang dilindungi di Jerman.
Tidak hanya rumah warna - warni di Hauptinsel saja yang menjadi objek wisata di Heligoland. Pulau yang satunya, Dune, pun dapat menjadi tempat berwisata yang menarik. Di pulau ini, kamu bisa bertemu dengan hewan imut ini.
Sekian tentang Heligoland ~
saya kok pengen berlibur kesana yah